LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI
TUMBUHAN
“ PENENTUAN
KADAR KLOROFIL SECARA SPEKTROSKOPI
“
OLEH
RISFI PRATIWI SUTRISNO (F16111004)
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013
ABSTRAK
Fotosintesis
hanya dapat berlangsung jika ada klorofil. Hal ini dapat kita lihat pada
spektrum absorbsi. Bentuk spektrum absorbsi klorofil tidak banyak berbeda
dengan spektrum absorbsi fotosintesis. Cahaya merah dan biru merupakan dua
jenis cahaya yang efektif dalam fotosintesis. Untuk memperoleh spektrum
absorbsi, pertama pigmen klorofil di ekstraksi, kemudian dengan
spektrofotometer di tentukan nilai absorbannya pada panjang gelombang tertentu.
Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat di dalam
kloroplas. Energi cahaya yang diserap klorofil inilah yang menggerakkan sintesis
molekul makanan dalam kloroplas. Klorofil merupakan molekul organik yang
kompleks. Didalam tumbuhan terdapat 2 jenis klorofil yaitu klorofil a dan b.
Klorofil a merupakan klorofil yang paling efektif dalam proses fotosintesis
karena memiliki warna biru-hijau yang merupakan warna yang paling efektif dalam
fotosintesis. Daun setengah tua memiliki kadar klorofil yang lebih tinggi
dibandingkan daun dewasa dan muda karena pada daun setengah tua ini memiliki
jaringan yang telah sempurna, sehingga penyerapan cahaya dan air menjadi lebih
efektif. Berdasarkan hal tersebut, tujuan utama dari percobaan ini adalah untuk
mempelajari dan memberikan latihan cara penggunaan spektrofotometer. Untuk
keperluan ini, penentuan kadar klorofil adalah salah satu contoh dalam
penggunaan spektrofotometer ini. Spektrofotometer yang akan digunakan dalam
percobaan ini adalah BAUSCH & LOMB SPECTRONIC 20 SPECTROPHOTOMETER.
Kata kunci : Fotosintesis,Klorofil,
Klorofil a dan b, Spektrofotometer, Daun muda, Daun Setengah Tua, Daun Tua.
PENDAHULUAN
Warna pada organ tanaman berbeda-beda disebabkan oleh
kandungan pigmennya. Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut
klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil
terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang
akan digunakan dalam fotosintesis. Kadar klorofil setiap jenis tumbuhan
berbeda-beda. Bahkan dalam tumbuhan satu spesies pun memiliki kadar klorofil
yang berbeda. Perbedaan kadar klorofil ini salah satunya dipengaruhi oleh umur
daun suatu jenis spesies. Kadar klorofil yang optimal dalam daun suatu tumbuhan
sangat baik untuk memperlancar kelangsungan proses fotosintesis. Spektrofotometer merupakan alat yang memiliki harga yang
sangat mahal dan dalam penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati. Untuk
itulah praktikan perlu menguasai cara penggunaan alat tersebut dengan baik. Maka
tujuannya yaitu untuk mempelajari dan memberikan latihan
cara penggunaan spektrofotometer. Untuk keperluan ini, penentuan kadar klorofil
adalah salah satu contoh dalam penggunaan spektrofotometer ini.
Spektrofotometer yang akan digunakan dalam percobaan ini adalah BAUSCH &
LOMB SPECTRONIC 20 SPECTROPHOTOMETER. Berdasarkan hal tersebut dapat ditentukan
klorofil a dan b, serta klorofil total pada daun bayam ( Amaranthus spinosus ) yang usianya berbeda-beda untuk penentuan kadar
klorofilnya dengan bantuan alat spektrofotometer.
Suatu sifat fisiologi yang hanya
dimiliki oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari
udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh
tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya, dan oleh karena
itu maka asimilasi zat karbon disebut juga fotosintesis. ( Dwidjoseputro, 1994 ) .
Fotosintesis
adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang berklorofil dan
bakteri fotosintetik, dimana energi matahari ( dalam bentuk foton ) ditangkap
dan diubah menjadi energi kimia ( ATP dan NADPH ). Energi kimia ini akan
digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon dioksida. Jadi,
seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya
organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik
untuk berfotosintesis. ( Devlin, 1975 )
.
Klorofil adalah senyawa ester dan larut di dalam solvent organik.
Ekstraksinya dilakukan dengan menggunakan pelarut organik polar, khususnya
acetone dan alkohol. Kandungan klorofil bersifat tidak stabil dan lebih mudah
rusak bila terkena sinar, panas, asam dan basa. ( Abdul,
2008 ) .
Klorofil
adalah pigmen hijau fotosintetis yang terdapat dalam tanaman, Algae dan
Cynobacteria.nama "chlorophyll" berasal dari bahasa Yunani kuno :
choloros = green ( hijau ), and phyllon = leaf ( daun ). Fungsi krolofil pada
tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses
fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman mensintesis karbohidrat
( gula menjadi pati ), dari gas karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar
matahari. ( Fransisco, 2000 ) .
Klorofil
pada tumbuhan ada dua macam yaitu klorofil a dan klorofil b. Perbedaan kecil
antara struktur kedua klorofil pada sel keduanya terikat pada protein.
Sedangkan perbedaan utama antar klorofil dan heme ialah karena adanya atom
magnesium ( sebagai pengganti besi ) di tengah cincin profirin, serta samping
hidrokarbon yang panjang, yaitu rantai fitol. ( Santoso, 2004 ) .
Kloroplas
berasal dari proplastid kecil. Pada umumnya proplastid berasal hanya dari sel
telur yang tak terbuahi, sperma tak berperan disini. Proplastid membelah pada
saat embrio berkembang, dan berkembang menjadi kloroplas ketika daun dan batang
terbentuk. Kloroplas muda juga aktif membelah, khususnya bila organ mengandung
kloroplas terpanjang pada cahaya. Jadi, tiap sel daun dewasa sering mengandung
beberapa ratus kloroplas. Sebagian besar kloroplas mudah dilihat dengan
mikroskop cahaya, tapi struktur rincinya hanya bisa dilihat dengan mikroskop
elektron. ( Salisbury, 1995 ) .
Klorofil
akan memperlihatkan fluoresensi, berwarna merah yang berarti warna larutan
tersebut tidak hijau pada cahaya yang diluruskan dan akan merah tua pada cahaya
yang dipantulkan. (
Noggle, 1979
)
.
Cahaya
putih mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merah-violet, tetapi
seluruh panjang gelombang unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata oleh
klorofil. Mungkin untuk menentukan bagaimana efektifnya setiap panjang
gelombang diserap dengan menggunakan suatu larutan klorofil dengan cahaya
monokromatik ( cahaya berwarna satu ). (
Kimball, 2000 ) .
Makin pekat suatu larutan zat yang berwarna, makin banyak
menyerap cahaya, sehingga kelihatan makin gelap, adanya hubungan antara
penyerapan cahaya dengan konsentrasi larutan, merupakan prinsip dasar dari
kegunaan spektofotometer. Konsentrasi suatu larutan zat berwarna dapat pula
diketahui dengan mudah, berdasarkan harga absorbansinya ( OD = Optical Density ),
karena konsentrasi berhubungan secara linear dengan OD. Selain itu, dengan
menggunakan spektrofotometer spektronik 21 D dapat pula terbaca langsung
konsentrasi suatu larutan yang diukur. (
Ismail, 2011 ) .
Panjang
gelombang cahaya matahari yang sampai di permukaan bumi meliputi 310 hingga
2300 nm. Panjang gelombang 225 nm ( ultraviolet ) juga diradiasi oleh matahari,
tetapi λ ini adalah foton yang sangat tinggi energinya yang berbahaya bagi
banyak kehidupan, terhalang oleh selapis ozon di atmosfer paling atas. Sinar
lebih panjang dari 2500 nm ( 2,5 µ ) terutama dihilangkan oleh uap air dan CO2
di atmosfir. Cahaya tampak merupakan sebagian kecil dari cahaya yang sampai ke
bumi. ( Sasmitamihardja, 1990 ) .
METODOLOGI
Praktikum
mengenai penentuan kadar klorofil secara spektroskopi, dilaksanakan pada
tanggal 30 mei 2013 di laboratorium pendidikan biologi, fakultas keguruan dan
ilmu pendidikan, universitas tanjungpura pontianak, pukul 07.30-selesai WIB dan
pada tanggal 12 juni 2013 di laboratorium fakultas pertanian, universitas
tanjungpura pontianak, pukul 08.00-selesai WIB.
Adapun
alat dan bahan yang digunakan saat praktikum ini, yaitu Alat yang digunakan
berupa mortar dan alu, gelas ukur, labu ukur, aluminium foil, spektrofotometer
genesys 10. Sedangkan bahan yang digunakan berupa tumbuhan daun bayam ( Amaranthus spinosus ), dan aseton 80%.
Langkah
kerja pada praktikum ini yaitu mencoba mengukur kadar klorofil dari suatu
tanaman yang umurnya berbeda-beda. Untuk memperoleh umur yang berbeda maka
diambil patokan sebagai berikut :
a.
Daun umur muda diambil daun pada pucuk.
b.
Daun setengah tua diambil nomor 3 dari
pucuk.
c.
Daun dewasa diambil daun nomor 5
kebawah.
Untuk
membandingkan kadar klorofil dari daun-daun diatas digunakan cara pengukuran
yang dilakukan oleh Arnon ( 1949 ) sebagai berikut :
Langkah pertama
adalah merajang kecil-kecil daun yang masih segar sebanyak 1 gr. Kemudian
rajangan tersebut diekstrak dengan memggunakan aseton 60 % sebanyak 100 ml,
dengan cara menggerusnya di dalam mortar selama 5 menit. Yakinkan bahwa semua
pigmen klorofil dari daun telah keluar seluruhnya dan hal ini dapat dilihat
dari ampasnya yang berwarna putih. Langkah selanjutnya adalah menyaring ekstrak
klorofil dengan saringan BUCHNER dan selanjutnya memasukkannya kedalam labu
ukur 100 ml. penambahan aseton 80 % hanya diperlukan apabila volume ekstrak
dalam labu ukur belum mencapai batas 100 ml. dengan menggunakan cuvet, mengukur
Optica Density ( OD ) dari ekstrak dengan menggunakan panjang gelombang 663 nm
dan 645 nm. Kemudian menghitung konsentrasi klorofil dengan menggunakan rumus
Arnon ( 1949 ) dengan membandingkan OD pada 663 nm dan 645 nm dalam sel yang
tebalnya 1 cm dengan menggunakan koefisien absorbsi spesifik yang telah
ditentukan oleh Mac Kinner ( 1941 ) sebagai berikut :
Klorofil total (mg/l) =
20,2 D645 + 0.02 D663
Klorofil a = 12,7 D663 + 2,69 D645
Klorofil b = 22,9 D645 + 0,02 D663
DATA DAN PEMBAHASAN
Data
Pengamatan :
1.
Hasil pengamatan untuk kadar klorofil
daun muda
No.
|
Jenis klorofil
|
||
Klorofil a
|
Klorofil b
|
Klorofil total
|
|
1.
|
1,84318
|
1,42244
|
1,25504
|
2.
Hasil pengamatan untuk kadar klorofil
daun setengah tua
No.
|
Jenis klorofil
|
||
Klorofil a
|
Klorofil b
|
Klorofil total
|
|
1.
|
2,83797
|
1,67586
|
1,47876
|
3.
Hasil pengamatan untuk kadar klorofil
daun dewasa
No.
|
Jenis klorofil
|
||
Klorofil a
|
Klorofil b
|
Klorofil total
|
|
1.
|
2,83065
|
1,72164
|
1,51914
|
4.
Foto ekstrak klorofil dan
spektrofotometer
Gambar A Gambar B
Gambar C Gambar D
Keterangan : gambar A = Ekstrak klorofil
yang terdiri daun yang masih muda, setengah tua dan daun yang dewasa.
gambar B = Spektrofotometer.
gambar C = Gelas penyimpanan zat ke dalam
spektrofotometer.
gambar D = Hasil dari
pengukuran kadar klorofil dengan panjang gelombang 645 par.
Pembahasan
:
Pada praktikum ini digunakan bahan
berupa tumbuhan daun bayam ( Amaranthus
spinosus )
dengan umur yang berbeda yaitu daun umur
muda yaitu daun yang diambil pada pucuk, daun setengah tua diambil daun nomor 3
dari pucuk, dan daun dewasa yaitu daun nomor 5 kebawah. Masing-masing
daun tersebut diekstrak dan ekstrak tersebut dibiarkan selama 1 minggu. Setelah
diekstrak, terlihat jelas perbedaan warna ekstrak dari daun yang berbeda
usianya. Untuk warna ekstrak tercerah didapat pada daun setengah tua. Selanjutnya dilakukan penentuan kadar klorofil dengan
menggunakan alat yang disebut dengan spektrofotometer. Harga alat ini sangat
mahal sehingga dalam penggunaannya perlu dilakukan secara hati-hati.
Untuk
menggunakan alat tersebut pertama isi akuades pada cuvet yang nantinya akan
dijadikan sebagai blanko, kemudian diletakkan pada spektofotometer dengan
hati-hati dan selanjutnya ditekan tombol zero untuk mengkalibrasi alat
tersebut. Selanjutnya isi cuvet lainnya dengan ekstrak daun bayam ( Amaranthus spinosus ) yang ada. Masukkan 1 cuvet berisi
ekstrak daun bayam ditempat cuvet berisi akuades diletakkan sebelumnya
sedangkan cuvet berisi akuades dipindahkan pada posisi diatas cuvet berisi
ekstrak daun bayam. Lalu spektofotometer kembali dikalibrasi. Setelah
pengkalibrasian selesai, maka dipilih panjang gelombang yang diinginkan yang
tertera pada monitor spektrofotometer.
Klorofil yang terkandung pada ekstrak daun bayam tersebut selanjutnya akan
ditembakkan sesuai dengan panjang gelombang yang telah dipilih dan nantinya
akan terlihat nilai kadar klorofil dari ekstrak daun bayam yang diukur pada
monitor.
Larutan ekstraksi dari
klorofil ini memiliki warna hijau yang berasal dari klorofil tumbuhan.
Perkembangan kadar klorofil menyebabkan perbedaan warna tersebut. Larutan
berwarna dapat menyerap panjang gelombang tertentu. Menurut ( Suyitno, 2006 ) bahwa larutan yang
berwarna akan menyerap panjang gelombang sinar tertentu. Setiap larutan akan
menyerap panjang gelombang tertentu secara maksimal. Angka serapan terbesar
untuk panjang gelombang tertentu menggambarkan panjang gelombang yang paling
sesuai untuk larutan tersebut. Angka ini akan tergantung dari jenis zat
terlarut dan pelarutnya. Semakin banyak zat terlarut akan menyerap panjang
gelombang tertentu lebih besar. Namun larutan yang berwarna hijau ini tidak
efektif menyerap cahaya warna hijau sebab memiliki pantulan cahaya yang sama
dan memberikan efek yang berlawanan, hal ini didukung oleh pendapat menurut ( Lakitan,
2007 ) bahwa daun
dari kebanyakan spesies menyerap lebih dari 90 % cahaya ungu dan biru, demikian
pula untuk cahaya jingga dan merah. Klorofil berwarna hijau merupakan bukti
bahwa pigmen ini tidak efektif untuk menyerap cahaya hijau. Cahaya hijau oleh
klorofil dipantulkan atau diteruskan. Penyerapan relatif untuk setiap panjang
gelombang oleh pigmen dapat diukur dengan spektrofotometer.
Pada setiap sampel daun,
klorofil a memiliki kadar yang lebih tinggi dibandingkan kadar klorofil b. Hal
ini sesuai dengan pendapat ( Suyitno,
2006 ) Bahwa pada
semua tanaman hijau, sebagian besar klorofil berada dalam dua bentuk, yaitu
klorofil a dan klorofil b dengan perbandingan 3:1. Klorofil a bersifat kurang
polar dan berwarna biru-hijau, sedangkan klorofil-b lebih polar dan berwarna
kuning-hijau.
Pada hasil pengamatan yang dilakukan, hasil
menunjukkan bahwa daun muda dengan klorofil total yaitu 1,25504
; daun setengah tua dengan klorofil total yaitu 1,47876 ; dan daun dewasa
dengan klorofil total yaitu 1,51914 . berdasarkan hal tersebut, jumlah klorofil
total lebih besar pada daun dewasa. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat ( Lakitan,
2007 ) bahwa umur daun sangat mempengaruhi proses fotosintesis, dimana
proses penuaan akan berdampak pada kelambanan proses fotosintesis. Sehingga
daun yang telah tua memiliki kadar klorofil yang lebih rendah. Namun dalam
beberapa kondisi seringkali nutrisi yang jumlahnya terbatas lebih sering
didistribusikan ke daun yang lebih tua daripada ke daun yang lebih muda,
sehingga kadar klorofil lebih tinggi daun setengah tua lebih tinggi
dibandingkan pada daun muda.
Bila
diteliti lagi, bisa juga klorofil total lebih banyak pada daun dewasa karena kadar klorofil berdasarkan tiap-tiap umur daun yakni
daun muda dan daun dewasa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor
internal dan faktor eksternal. Kandungan klorofil pada suatu daun akan
meningkat sejalan dengan bertambahnya umur daun. Peningkatan ini terjadi
sejalan dengan pertumbuhan dari daun muda menjadi daun dewasa, tanaman masih
melakukan biosintesis klorofil. Berdasarkan
struktur dan kandungan dari daun dewasa lebih banyak membutuhkan nutrisi untuk
keperluan hidup yakni sebagai sumber energi, maka dapat dikatakan bahwasanya
daun dewasa masih melakukan biosintesis klorofil. Sedangkan pada daun yang
masih muda, kandungan klorofilnya masih sedikit, karena daun ini masih belum
banyak melakukan biosintesis klorofil. Dalam hal ini selain faktor internal,
perbedaan kandungan klorofil juga dapat di pengaruhi faktor eksternal
diantaranya intensitas cahaya, naungan, morfologi dan luas permukaan daun.
Besar intensitas cahaya yang diterima atau diabsorpsi daun bergantung dari
jumlah klorofil yang dimiliki oleh daun tersebut.
KESIMPULAN
Kadar klorofil
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan fotosintesis
sebab klorofil berfungsi sebagai penangkap cahaya pada saat proses fotosintesis.
Kadar klorofil yang paling banyak terdapat pada daun yang berumur tua. Hal ini
dikarenakan pada daun yang desawa penangkapan cahaya yang akan diubah menjadi
energi kimia lebih banyak bila dibandingkan dengan penangkapan energi cahaya
pada daun yang berumur muda.
Dalam pengukuran kadar klorofil ini
menggunakan alat yang disebut dengan spektrofotometri. Spektrofotometri sesuai
dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer
akan menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang energi secara
relatif. Jika energi tersebut ditransmisikan maka akan ditangkap oleh klorofil
yang terlarut tersebut. Pada fotometer filter sinar dari panjang gelombang yang
diinginkan akan diperoleh dengan berbagai filter yang punya spesifikasi melewati
banyaknya panjang gelombang tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul.
2008. Ekstraksi Klorofil dari Daun Pepaya
dengan Solvent 1-Butanol. Semarang: Universitas Dipenogoro.
Devlin. 1975. Plant
Physiology Third Edition. New York: D. Van Nostrand.
Dwijoseputro. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2.
Jakarta: Gramedia.
Fransisco.
2000. Prosedur standar untuk penentuan
klorofil a dengan metode
spektroskopi. http://www.ices.dk/ocean/procedures/timeschl.pdf.
diakses tanggal 17 juni 2013.
Ismail. 2011. Penuntun
Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Kimball. 2000. Biologi Edisi
Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Lakitan. 2007.
Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Noggle. 1979. Introductor
Plant Physiology. New Delhi: Mall of India Private Ilmited.
Salisbury. 1995. Fisiologi
Tumbuhan Jilid 2. Bandung: ITB.
Santoso. 2004. Fisiologi
Tumbuhan. Bengkulu: Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Sasmitamihardja. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Jurusan Biologi
FMIPA ITB.
Suyitno.
2006. Penuntun Praktikum Fisiologi
Tumbuhan Lanjut. Yogyakarta: UNY.
LAMPIRAN
1. Daun
Muda
Klorofil a =
12,7 D663 + 2,69 D645
=
12,7.0,132 + 2,69.0,062
=
1,84318
Klorofil b = 22,9 D645 + 0,02 D663
= 22,9.0,062 + 0,02.0,132
= 1,42244
Klorofil total = 20,2 D645 + 0.02 D663
= 20,2.0,062 + 0,02.0,132
= 1,25504
2. Daun
Setengah Tua
Klorofil a =
12,7 D663 + 2,69 D645
=
12,7.0,208 + 2,69.0,073
=
2,83797
Klorofil b = 22,9 D645 + 0,02 D663
= 22,9.0,073 + 0,02.0,208
= 1,67586
Klorofil total = 20,2 D645 + 0.02 D663
= 20,2.0,073 + 0,02.0,208
= 1,47876
3. Daun
Dewasa
Klorofil a =
12,7 D663 + 2,69 D645
=
12,7.0,207 + 2,69.0,075
=
2,83065
Klorofil b = 22,9 D645 + 0,02 D663
= 22,9.0,075 + 0,02.0,207
= 1,72164
Klorofil total = 20,2 D645 + 0.02 D663
= 20,2.0,075 + 0,02.0,207
=
1,51914
Tidak ada komentar:
Posting Komentar