PAPER BIOLOGI SEL
“PERBANDINGAN
POLA DENYUT FLAGELA DAN SILIA “
OLEH
KELOMPOK 11
1.
RISFI
PRATIWI SUTRISNO (F16111004)
2. SAWITRI YANI (F16111018)
3. VERNI DWI SEPTIASARI (F16111002)
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan Paper ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“Perbandingan Pola Denyut Flagella Dan Silia”.
Paper ini berisikan tentang informasi
perbandingan pola denyut flagela dan silia yaitu pengertian flagela dan silia, mekanisme
gerakan flagela dan silia, dan perbandingan pola denyut flagela dan silia.
Kami menyadari bahwa paper ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan paper ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan paper ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Pontianak, Januari 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
|
Halaman
|
Halaman
Judul ..................................................................................................
Kata
Pengantar
................................................................................................
Daftar
Isi ..........................................................................................................
BAB I. Pendahuluan
1.
Latar Belakang
.............................................................................
2.
Perumusan Masalah .....................................................................
3.
Tujuan
..........................................................................................
BAB II. DATA
DAN PEMBAHASAN
1.
Data
-
Pengertian Flagela Dan Silia
..................................................
-
Mekanisme Gerakan Flagela Dan Silia
.................................
-
Perbandingan Pola Denyut Flagela Dan Silia
........................
2.
Pembahasan ................................................................................
BAB III. PENUTUP
1.
Kesimpulan
...............................................................................
2.
Saran
.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................................
|
i
ii
iii
|
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Motilitas ( gerak ) sel
mencakup perubahan tempat sel maupun pergerakan bagian sel yang lebih terbatas.
Motilitas sel membutuhkan interaksi sitoskeleton dengan protein yang disebut molekul motor. Ada pula contoh pergerakan sel yang
disebabkan oleh sitoskeleton yaitu vesikel yang
mengandung molekul neurotransmiter yang
bermigrasi ke ujung
akson dan aliran sitoplasma yang
mengedarkan materi dalam
banyak sel tumbuhan
berukuran besar.
Alat gerak sel berupa silia adalah
tonjolan mirip rambut halus yang memiliki jumlah banyak pada permukaan sel,
dimana bergerak bersama-sama dengan gerakan yang aktif dan cepat. Sedangkan pada
flagela adalah penjuluran panjang seperti cambuk dari permukaan sel, flagela
memiliki struktur internal dasar yang identik dengan silia, namun flagela
memiliki ukuran yang lebih panjang.
2. Perumusan
Masalah
Adapun masalah
yang ingin dibahas yaitu :
- Perbandingan
pola denyut flagela dan silia
3. Tujuan
Adapun tujuan
dari penulisan paper ini yaitu :
- Memahami
perbandingan pola denyut flagela dan silia
BAB
II
DATA
DAN PEMBAHASAN
1. Data
a. Pengertian
flagela dan silia
Flagela
(gambar 1) merupakan bulu-bulu cambuk yang dimiliki oleh beberapa jenis bakteri
yang merupakan alat gerak bagi sel bakteri. Flagel melekat pada membran luar di
dinding sel dan merupakan perluasan
membran sel pada sel-sel eukariota tertentu dengan aksonema internal, badan
basal, dan sebagainya identik dengan yang ada pada silia (cilium), tetapi
secara keseluruhan, panjangnya lebih bervariasi, dan biasanya lebih panjang.
Flagela berbentuk panjang dan ramping. Pada umumnya memiliki panjang sekitar 12
sampai 30 nm.Falgela dapat dilihat pada mikroskop cahaya jika ditambah dengan
substansi khusus yaitu mordan yang merupakan substansi yang dapat mempertajam
pengamatan yang berfungsi untuk membesarkan garis lengan flagela, setelah itu
pada sediaan digunakan suatu zat pewarna sehingga flagela dapat terlihat.
Silia
(gambar 2) adalah benang tipis setebal 0,25 μm dengan bundel mikrotubulus di
bagian intinya. Dinding dari silia
terdiri dari 9 dublet mikrotubula. Dublet-dublet tersebut tersusun
melingkar dan radier terhadap dua buah singlet mikrotubula, oleh karena susunan
ini dinyatakan memiliki susunan mikrotubula 9+2 (9 dublet dan 2 singlet). Silia
dapat ditemukan pada beberapa hewan avertebrata misalnya pada Dugesia.
Permukaan tubuh bagian ventral Dugesia memiliki silia yang berfungsi untuk
pergerakan. Sistem eksresi Dugesia terdiri dari saluran bercabang-cabang yang
disebut protonefridia, memanjang dari pori-pori pada permukaan tubuh bagian
dorsal sampai ke sel-sel api dalam tubuhnya. Sel-sel api yang berbentuk seperti
bola lampu dan memiliki silia di dalamnya. Pergerakan silia berfungsi untuk
menggerakkan air dalam sel menyerupai nyala api sehingga sel tersebut dinamakan
sel api.
Flagela dan silia bentuknya hampir sama,
hanya ukurannya silia lebih pendek daripada flagella. Flagela dan silia
pada organisme uniseluler (prokariot)
sangat penting sebagai alat pergerakan
individu tersebut. Perbedaan antara cilia dan flagella sebenarnya tidak
begitu jelas. Kedua organel ini berbeda dalam hal gerakannya yaitu gerakan
cilia berupa lecutan trimatra, sedangkan flagella gerakannya mengombak
dwimatra. Cilia mempunyai gerakan alami berupa lecutan (hempasan) yang
mempunyai konsekuensi langsung pada tipe gerakan yang dihasilkan.
- Mekanisme
gerakan flagela dan silia
Silia bergerak ke depan dengan cepat dan tiba-tiba
dan berbelok tajam pada tempat penonjolannya dari permukaan sel, sehingga
menyebabkan terdorongnya cairan yang ada di dekat sel tersebut searah gerakan
silia. Setelahnya silia akan bergerak ke belakang dengan perlahan namun tidak
berpengaruh terhadap cairan tersebut. Karena gerakan tersebut dilakukan
berkali-kali, cairan pun akan terdorong secara terus-menerus searah dengan
gerakan ke depan tadi.
Transpor interflagela
melibatkan subunit aksonemal, respetor transmembran, dan protein-protein lain
yang bergerak sepanjang flagella, yaitu melakukan gerakan motil atau spontan
dan juga transduksi sinyal.
-
Perbandingan pola
denyut flagela dan silia
Flagela
dan silia merupakan penjuluran yang mengandung mikrotubulus dari beberapa jenis
sel. Ketika flagella dan silia menjulur dari sel-sel maka flagela dan silia
dapat menggerakan cairan melalui permukaan jaringan.
Pola denyut flagela dan silia berbeda (gambar 3),
flagela memiliki gerak mengombak (undulasi) yang menghasilkan gerak dengan arah
yang sama dengan sumbu flagela. Sebaliknya, silia bekerja mirip seperti dayung,
dengan ayunan yang mendorong dan mundur silih-berganti yang menghasilkan gaya
dengan arah tegak lurus terhadap sumbu silia. Hal ini mirip dayung perahu yang membentang ke luar secara tegak lurus
terhadap pergerakan perahu yang maju.
Gambar
3. perbandingan pola denyut flagela dan silia
Gerakan pada flagela, flagela biasanya mengombak,
gerakan mengularnya menggerakkan sel searah dengan sumbu flagela. Gerakan sel
sperma manusia merupakan contoh dari lokomosi flagel. Sedangkan gerakan pada
silia, silia bergerak maju mundur. Ayunan kuat yang cepat itu menggerakkan sel ke
arah tegak lurus terhadap sumbu silia. Selama ayunan balik yang pelan, silia
melengkung dan menyapu ke samping mendekati permukaan.
2.
Pembahasan
Ragam
pola gerakan pada bulu cambuk tergantung organismenya. Gelombang gerakan
mungkin merambat pada satu bidang saja atau dengan cara berputar spiral. Pada
pola spiral gelombang menempati semua bidang yang mungkin ada dalam ruangan
yang dibentuk oleh spiral. Pola sentakan bulu getar umumnya dinyatakan dalam
dua fase yaitu satu gerak efektif dan satu gerak pemulihan. Bulu getar lurus
atau hampir lurus selama gerakan efektif tetapi selama gerakan pemulihan satu
lengkungan dirambatkan dari pangkal hingga ujung sampai organel dikembalikan
pada posisinya semula pada awal gerakan efektif.
Silia
dan flagela merupakan cambuk pelengkap pada sel hidup yang digunakan untuk
memindahkan fluida atau untuk menggerakkan sel-sel. Silia bergerak dengan
gerakan dayung dan flagela memiliki gerakan seperti ular. Sel-sel sperma
menggunakan flagel sebagai baling-baling untuk memindahkan sel melalui cairan
saluran telur untuk mencapai telur. Ribuan hewan dan tumbuhan menggunakan silia
dan flagela untuk berenang (contoh: paramecium), atau makan (contoh: kerang dan
remis) atau kawin (contoh: ganggang hijau).
Flagela
dan silia merupakan penjuluran yang mengandung mikrotubulus (gambar 4 dan
gambar 5) dari beberapa jenis sel. Ketika flagela dan silia menjulur dari
sel-sel maka flagela dan silia dapat menggerakan cairan melalui permukaan
jaringan. Pola denyut flagela dan silia berbeda, flagela memiliki gerak
mengombak (undulasi) yang menghasilkan gerak dangan arah yang sama dengan sumbu
flagela. Sebaliknya silia bergerak mirip seperti dayung dengan ayunan yang
mendorong dan mundur. Hal ini sangat
mirip dengan sebuah perahu dayung
yang membentang ke luar secara tegak lurus terhadap pergerakan perahu.
Walaupun flagela dan silia memiliki beberapa perbedaan tetapi masing-masing
memiliki inti yang terdiri dari mikrotubulus yang diselubungi pelebaran membran
plasma.
Dalam irisan silang,
silia diikat oleh membran (yang merupakan perluasan dari membran sel) dan
dalam matriks sitoplasmanya terdapat sembilan pasang mikrotubula yang berdifusi.
Kesembilan pasang mikrotubula itu tersusun di sepanjang bagian tepi, sedangkan
dua mikrotubula yang terpisah ada ditengah-tengah. Susunan “9+2” tampaknya
merupakan ciri universal silia dan flagela. Denyut silia tampaknya berasal dari
dalam silia sendiri dan mungkin melibatkan proses peluncuran tubula-tubula
silia.
Gambar 4.
mikrotubula pada silia
Jadi,
perbandingan pola denyut flagela dan silia sebagai berikut :
Flagela
|
Silia
|
Biasa mengombak, gerakan menggularnya
menggerakan sel searah dengan sumbu flagella.
Contohnya pada gerak sperma manusia
yang merupakan contoh dari lakomosi flagela.
|
Bergerak maju mundur, ayunannya
bergerak cepat sehingga menggerakan sel ke arah tegak lurus terhadap sumbu
silia. Pada saat gerakan ayunannya pelan, silia akan melengkung dan menyapu ke samping mendekati permukaan.
Gerakan silia mencapai 40-60 ayunan
perdetik.
|
BAB III
PENUTUP
1. kesimpulan
dapat disimpulkan dari
perbandingan pola denyut flagel dan silia :
- Ukuran
Flagela lebih panjang dibandingkan silia.
- Silia
memberikan kontribusi dalam pencegahan akumulasi debu pada rongga pernapasan
dengan membuat lapisan tipis lendir di tabung, sedangkan flagela digunakan sel
sperma untuk bergerak dan mendorong.
- Silia
menggunakan ‘kinesin’ yang memiliki aktivitas ATPase yang menghasilkan energi
untuk melakukan gerakan, sedangkan flagela didukung oleh gaya proton-motif oleh
membran plasma.
- Pergerakan
silia seperti gerakan dada dalam olahraga renang, sementara flagela bergerak
seperti gaya dayung.
- Silia
dapat ditemukan pada organisme multi-seluler dan membantu menggerakan cairan di
luar sel yang bergerak, sedangkan flagela ini dapat ditemukan di gamet.
2. Saran
Pada penulisan paper mengenai
perbandingan pola denyut flagel dan silia, diharapkan adanya referensi lebih
banyak dan gambar yang sesuai dengan judul penulisan, karena akan mempermudah
dalam membandingkan pola denyut flagel dan silia.
DAFTAR
PUSTAKA
Ardiyanto,
Taufik. 2011. Perbedaan Aksonema Dengan
Pola. (online). http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/perbedaan-aksonema-dengan-pola.html.
diakses tanggal 17 januari 2013.
Campbell. 2008. Biologi Edisi kedelapan Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Drraghu. 2009. Cell Its Function. (online). http://drraghu74.blogspot.com/2009/09/cell-its-function.html.
diakses tanggal 17 januari 2013.
Juwono. 2003. Biologi Sel. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
Lifeofplant. 2011. Flagela
And Cilia. (online). http://lifeofplant.blogspot.com/.diakses
tanggal 17 januari 2013.
Manning’s.
2012. Flagela. (online). http://www.tnmanning.com/id151.htm
. diakses tanggal 17 januari 2013.
Setyawati, Irma.
2012. Mikrotubula Pada Flagel.
(online). http://ifragenius.blog.unsoed.ac.id/
. diakses tanggal 17 januari 2013.
Winatasasmita, Djamhur. 1993. Biologi Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Penataraan
Guru SLTP Setara D-III.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar